Candatangan.site, Purwakarta – Para ilmuwan baru-baru ini menemukan lapisan besi pada gigi komodo, kadal terbesar yang masih hidup, yang dapat tumbuh hingga empat meter panjangnya dan memangsa mangsa besar, termasuk kerbau air Asia.
Gigi mereka sangat tajam, bergerigi, dan melengkung ke belakang, menimbulkan luka dalam dan tidak rata pada korban melalui gerakan leher dan tubuh yang kuat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Gigi yang tangguh ini menyerupai gigi dinosaurus predator, menjadikan komodo sebagai subjek penelitian yang berharga untuk memahami reptil purba ini.
Saat memeriksa spesimen museum, para peneliti menyadari bahwa ujung dan tepi bergerigi gigi komodo menunjukkan warna oranye, fitur yang juga terlihat pada komodo muda yang giginya masih berkembang dan tersembunyi di dalam gusi.
Tes kimia dan fisik mengungkapkan bahwa warna ini disebabkan oleh senyawa besi, yang terkonsentrasi di area fungsional gigi.
Pengayaan besi ini menambah kekuatan dan ketahanan terhadap aus, serta mungkin memberikan manfaat tambahan berupa ketahanan terhadap asam.
Komodo sering memuntahkan bahan yang tidak dapat dicerna seperti bulu dan tanduk, yang membuat gigi mereka terpapar asam lambung dalam prosesnya. Menariknya, komodo bukan satu-satunya makhluk dengan gigi yang diperkuat besi.
Lapisan kaya besi serupa juga ditemukan pada gigi kadal monitor lainnya, beberapa buaya, berang-berang, tikus tanah, dan bahkan beberapa ikan. Namun, konsentrasi besi pada gigi komodo jauh lebih tinggi.
Para peneliti kini sedang menyelidiki apakah karakteristik ini juga ada pada dinosaurus, karena petunjuk untuk studi masa depan telah muncul, meskipun keberadaan besi pada gigi reptil purba belum dikonfirmasi.