Candatangan.site, Purwakarta – Di Texas University Science Center, para peneliti telah mengembangkan tikus dengan sistem kekebalan manusia yang sepenuhnya berfungsi.
Tikus ini memiliki kelenjar getah bening, pusat germinal, limfosit, dan sel-sel lainnya yang menghasilkan antibodi dan respons imun seperti manusia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Bahkan, mikrobioma usus mereka berasal dari manusia. Model ini bertujuan menguji obat “hampir pada manusia,” mendekatkan biokimia dengan fisiologi kita.
Selain itu, tikus dengan otak kimera yang mengandung sel tikus dan manusia sedang dibuat. Baru-baru ini, ilmuwan Rutgers menanamkan neuron manusia dan berbagai jenis glia ke dalam tikus.
Saat sel-sel ini matang, sel-sel manusia mulai berinteraksi dalam otak tikus. Pendekatan ini penting untuk mempelajari gangguan di mana interaksi glia-neuronal penting.
Penelitian ini juga meluas ke primata. Beberapa tahun lalu, ilmuwan menciptakan embrio kimera dari kera Jawa yang mengandung sel manusia.
Langkah berikutnya adalah primata yang di-humanisasi dengan otak kimera. Teknologi memungkinkan implan sel manusia atau organoid ke dalam otak, pembuatan kimera melalui pelengkap blastokista, atau pengeditan genom.
Permainan ini akan menjadi serius saat ilmuwan memperdebatkan persentase sel manusia yang dapat diterima dalam primata dan kapan itu menjadi berlebihan.
Tidak ada yang tahu pasti – kita memasuki era baru. Para pemikir dari berbagai zaman telah lama merenungkan sifat hewan dalam manusia. Sekarang, mereka harus belajar berpikir sebaliknya.