Misteri Purba LUCA: Menyingkap Nenek Moyang Semua Kehidupan di Bumi

Mengungkap LUCA: Nenek Moyang Tertua Kita

Candatangan.site, Purwakarta – Seberapa jauh Anda bisa menelusuri garis keturunan Anda? Bagi banyak orang, garis keturunan mereka hanya bisa ditelusuri beberapa generasi ke belakang, tetapi nenek moyang tertua dari semua makhluk hidup adalah LUCA.

LUCA (Last Universal Common Ancestor) hidup lebih dari empat miliar tahun yang lalu. Menariknya, LUCA bukan hanya nenek moyang Anda, tetapi nenek moyang dari setiap makhluk hidup di Bumi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Meskipun waktu telah berlalu selama berabad-abad, para ilmuwan terus mempelajari lebih banyak tentangnya, berkat ratusan gen yang diwariskan oleh semua bentuk kehidupan saat ini dari LUCA.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Nature Ecology & Evolution memberikan wawasan baru yang menarik tentang LUCA.

Para peneliti membandingkan urutan umum dalam genom dari 700 mikroba modern dari berbagai kelompok.

Dengan memeriksa karakteristik yang sama dalam DNA bakteri dan archaea ini, mereka memperkirakan waktu perbedaan menggunakan metode “jam molekuler”.

Teknik ini menghitung waktu perbedaan antara dua genom berdasarkan jumlah perbedaan di antara mereka, yang dikalibrasi melalui analisis fosil dan isotop.

Temuan ini mengungkapkan bahwa LUCA hidup lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya – sekitar 4,2 miliar tahun yang lalu, tepat saat Bumi terbentuk.

Selain itu, LUCA tidak hidup dalam isolasi; ia berkembang dalam ekosistem dengan organisme lain dan bahkan memiliki sistem kekebalan yang mampu mengenali dan merespon virus.

Luar biasanya, kehidupan muncul di Bumi (atau lebih tepatnya, di air) dengan sangat cepat!.

LUCA sudah menunjukkan fitur utama dari bakteri modern, menjadi sel dengan genom yang mengkode sekitar 2600 protein, sebanding dengan mikroba masa kini.

Namun, evolusi cepat dari aparatus seluler yang kompleks ini tetap menjadi salah satu misteri ilmiah yang paling menarik.

Studi ini juga mengkonfirmasi temuan sebelumnya bahwa LUCA adalah anaerob (oksigen beracun baginya), termofil (hidup dalam panas), dan mendapatkan energi dari karbon dioksida dan hidrogen terlarut.

Kemungkinan besar LUCA hidup di dekat gunung berapi bawah air yang memancarkan hidrogen dan memanaskan air.

Penemuan paling revolusioner dari penelitian baru ini adalah sistem kekebalan LUCA, yang termasuk 19 gen dari aparatus CRISPR-Cas9.

Sistem yang sama ini, yang digunakan bakteri modern untuk memotong materi genetik dari virus yang menyerang, kini menjadi alat revolusioner dalam rekayasa genetika.

Metode penyuntingan genom ini memiliki potensi besar, memungkinkan kita menciptakan organisme baru dan mengendalikan evolusi kita sendiri.

Namun, LUCA sudah memiliki CRISPR di masa lalu, mengingatkan kita untuk tidak terlalu melebih-lebihkan pencapaian teknologi kita.