Candatangan.site, Purwakarta – Astronot Barry Wilmore dan Sunita Williams akan tetap berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setidaknya hingga Agustus mendatang
Hal tersebut terjadi karena pesawat ruang angkasa Boeing Starliner belum dapat melepaskan diri dan membawa mereka kembali ke Bumi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pengumuman ini disampaikan oleh NASA setelah serangkaian tes darat pada pendorong manuver pesawat. Selama tes tersebut, mesin pendorong mengalami kondisi pemanasan yang sama yang sebelumnya menyebabkan kegagalan.
Pendorong ini, yang dirancang untuk koreksi orbit, mengalami overheating melebihi tingkat yang diantisipasi oleh para insinyur.
Salah satu penyebab potensial adalah kompartemen sempit yang menampung unit pendorong, ditambah paparan panas tambahan dari sinar matahari.
Latar Belakang Masalah
Boeing Starliner adalah salah satu proyek ambisius NASA dalam rangka mengembalikan kemampuan Amerika Serikat untuk meluncurkan astronot dari tanah sendiri.
Namun, sejak peluncurannya, pesawat ini telah menghadapi sejumlah tantangan teknis. Masalah terbaru dengan pendorong manuver menambah daftar kendala yang harus diatasi sebelum pesawat dapat dinyatakan aman untuk membawa astronot kembali ke Bumi.
Dampak pada Misi
Penundaan ini berarti bahwa Wilmore dan Williams, yang seharusnya sudah kembali ke Bumi pada awal Juli, harus memperpanjang masa tinggal mereka di ISS.
Meskipun demikian, NASA menegaskan bahwa kedua astronot dalam kondisi baik dan terus berkontribusi pada misi penelitian di stasiun luar angkasa.
Langkah Selanjutnya
Tim insinyur Boeing dan NASA saat ini sedang bekerja keras untuk mengidentifikasi solusi atas masalah overheating ini.
Mereka juga mengevaluasi opsi lain, termasuk kemungkinan menggunakan sistem pendorong cadangan atau melakukan perbaikan langsung di orbit. Namun, semua opsi ini memerlukan waktu dan analisis lebih lanjut untuk memastikan keselamatan astronot.
Signifikansi Misi Starliner
Misi Boeing Starliner tidak hanya penting bagi NASA dan Boeing, tetapi juga bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa secara umum.
Keberhasilan misi ini akan membuktikan bahwa pesawat ruang angkasa komersial dapat diandalkan untuk misi berawak, membuka jalan bagi lebih banyak kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam eksplorasi luar angkasa.
Kesimpulan
Sementara penundaan ini mungkin mengecewakan, keselamatan astronot tetap menjadi prioritas utama. NASA dan Boeing berkomitmen untuk memastikan bahwa semua masalah teknis diselesaikan sebelum Starliner membawa Wilmore dan Williams kembali ke Bumi.
Masyarakat dunia pun terus menantikan perkembangan lebih lanjut dari misi penting ini.