Mengenal Autophobia: Sindrom Kecemasan akan Kesendirian

Mengenal Autophobia: Sindrom Kecemasan akan Kesendirian

Autophobia merupakan kecemasan yang dipicu oleh gagasan dan pengalaman mengenai menghabiskan waktu sendirian.

Autophobia memiliki nama lain seperti eremophobia, monophobia, dan isolophobia. Biasanya berkaitan dengan ketakutan akan terisolasi dari orang lain

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Autophobia bukanlah diagnosis resmi terhadap kondisi kesehatan mental, melainkan termasuk ke kategori fobia spesifik, yaitu ketakutan atau kecemasan terhadap objek atau situasi spesifik.

Dilansir dari Medical News Today, fobia apapun dapat mengganggu dan memiliki efek negatif terhadap kehidupan seseorang apabila tidak menerima perawatan yang tepat.

Orang yang menderita fobia spesifik akan menghindari ketakutan masing-masing.

Ketika mereka mengalami ketakutan tersebut, mereka akan mengalami kecemasan yang intens.

Autophobia adalah hal yang kompleks, mungkin sulit dibedakan dengan separation anxiety disorder, fears of abandonment, disordered attachment, atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

Autophobia tidak sama dengan kesepian. Kesepian mengacu pada emosi negatif yang muncul ketika mereka memiiki interaksi sosial dan koneksi yang sedikit. 

Akan tetapi, memiliki autophobia termasuk mengalami beberapa kecemasan akibat kesendirian dan intensitasnya lebih besar daripada perasaan kesepian biasanya.

Gejala spesifik yang terjadi akibat autophobia adalah mengalami ketakutan atau kecemasan ketika sendirian atau ketika berpikir akan melakukan aktivitas sendirian.

Selain itu, orang yang memiliki autophobia cenderung akan menghindari segala macam kesendirian atau situasi yang mengharuskannya untuk sendiri.

Orang dengan autophobia juga bisa mengalami serangan panik, depresi, atau kesadaran bahwa rasa takut tersebut tidak proporsional jumlahnya.

Penyebab autophobia tidak selalu spesifik dan jelas.

Namun, biasanya berkaitan dengan trauma atau pengalaman negatif yang pernah dirasakan. Seperti pernah ditinggalkan saat perceraian orang tua atau kematian keluarga.

Autophobia bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan diagnosis sendiri. Jika kamu mencurigai dirimu mengalami hal ini, bicaralah kepada dokter atau tenaga kesehatan mental profesional untuk mendapat pengobatan.

Dokter dapat mendiagnosis fobia spesifik ketika seseorang mengalami gejala tersebut setidaknya 6 bulan. Gejala ini juga harus menyebabkan tekanan yang mengganggu aktivitas penting, seperti kehidupan sosial atau pekerjaan.

Penanganan dan pengobatan autophobia biasanya berupa terapi perilaku kognitif, terapi exposure, dan pengobatan yang dikombinasikan dengan psikoterapi.