Mythomania atau Pseudulogia Fantastica: Pembohong yang Percaya Pada Kebohongannya

Mythomania atau Pseudulogia Fantastica: Pembohong yang Percaya Pada Kebohongannya

Mythomania adalah keadaan seseorang yang sering bohong dalam jangka waktu yang menerus

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Purwakarta, candatangan – Mythomania syndrome adalah
kondisi dimana si penderitanya mempunyai kebiasaan suka berbohong. Pada
penderitanya kondisi ini tidak bisa dikendalikan, sehingga bisa terjadi dalam
kurun waktu yang lama. Bahkan sedihnya mereka akan jauh lebih merasa nyaman
mengatakan kebohongan daripada kebenaran.

Sindrom mythomania atau biasa disebut pseudulogia fantastica
ini sering melakukan kebohongan tanpa punya motif atau alasan tertentu. Alhasil
jangan heran jika si penderita juga akan berbohong untuk merusak nama baiknya
sendiri.

Salah satu studi yang terbit di National Library of Medicine menunjukkan bahwa masalah yang mempengaruhi sistem saraf pusat dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami mythomania.

Penderita kelainan ini akan sulit sekali menerima kenyataan
bahwa mereka sedang berbohong meskipun sudah terbukti kebenarannya.

Jika kondisi si penderita semakin parah, maka ia akan merasa
bahwa kebohongan merupakan bagian terpenting dari hidupnya. Alhasil tidak
sedikit seseorang dengan kondisi ini percaya bahwa kebohongannnya adalah
kebenaran. Akibatnya adalah si penderita sudah tidak bisa lagi secara rasional
membedakan mana yang nyata mana yang fiktif.

Dalam beberapa kondisi si penderita kerap kali mudah
menyalahkan orang lain jika dirasa hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang ia
fikirkan.

Istilah Penyakit Mythomania (Mythomania Syndrome) atau yang
bisa juga disebut pseudulogia fantastica dicetuskan pada tahun 1891 oleh Anton
Delbruek. Delbruek sendiri merupakan seorang psikiater berkebangsaan Jerman
yang menemukan istilah pseudologia fantastica atau mythomania syndrome.

Psikiater delbruek menujuluki orang yang suka bercerita
bohong dan disertai khayalan (fantasi) dengan sebutan pseudologia fantastica.

Terlepas dari penyakit mythomania syndrome, ternyata ada
banyak sekali alasan kenapa orang bisa berbohong. Dikutip dari website
counseling.org setidaknya ada beberapa alasan kenapa orang melakukan kebohongan
yaitu:

  1. Melindungi Diri Sendiri atau Orang Lain dari Hukuman
  2. Menghindari Rasa Malu
  3. Menyembunyikan Kecanggungan
  4. Membangun Citra Positif Orang Lain
  5. Meredakan Tekanan Batin
  6. Keluar dari Situasi yang Tidak Diinginkan

Ciri-Ciri Seseorang Mengidap Mythomania

Seperti yang sudah kita bahas diatas, bahwa tidak semua
orang yang berbohong itu mengidap kelainan ini. Ada banyak ciri-ciri atau
kriteria pengidap mythomania yaitu:

  • Cerita kebohongannya cenderung stabil (Tetap dan Alurnya
    Nyambung)
  • Tujuannya bukan hanya untuk keuntungan material
  • Kebohongannya tingkat tinggi (berkaitan dengan insititusi
    atau hal riskan lainnya)
  • Selalu memberikan sudut pandang positif dalam ceritanya
  • Membesar-besarkan masalah
  • Mencari simpatik orang lain
  • Takut ditanya seputar yang ia ceritakan
  • Sulit menghargai kejujuran
  • Pintar memanipulasi keadaan
  • Mudah sekali berbohong (bahkan dalam keadaan yang tidak
    terdesak)
  • Percaya bahwa fantasi adalah kenyataan
  • Mengarang cerita yang luar biasa

Cara Menyembuhkan Penyakit Mythomania

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan
penyakit mythomania yaitu:

  1. Pengobatan
    berupa pendekatan psikoterapi
  2. Si
    penderita berusaha keras dan berniat mengehentikannya
  3. Memberikan
    kesadaran kepada penderita bahwa orang disekitarnya menerimanya apa adanya
  4. Tidak
    mencemooh penderita
  5. Tidak
    menyudutkan penderita
  6. Saling
    menghargai satu sama lain
  7. Tidak
    berperilaku meninggikan diri didepan penderita