Inner Child Sisi Lain dari Kita yang Sering Terabaikan
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Inner Child
Purwakarta, candatangan – Inner child adalah istilah untuk menggambarkan respons, sifat, dan sikap seseorang yang terbentuk dari pengalaman sewaktu kecil, baik pengalaman positif maupun pengalaman negatif, yang terbawa secara tidak sadar, ketika telah dewasa.
Inner child atau berarti anak kecil berada di dalam, adalah dimana sosok anak-anak dari diri seseorang masih melekat meski dia sudah dewasa. nak kecil itu tidak pergi dan menetap dalam diri, membentuk diri pada saat ini dan seringkali terdorong alam bwah sadar yang biasanya sulit untuk membuat keputusan maupun merespon suatu masalah.
Inner child erat sekali kaitannya dengan sikap negatif, padahal sejatinya inner child juga bisa didapat dari pengalaman positif.
Dikutip dari Psychology Today, inner child yang terluka muncul ketika seorang anak secara emosional dan mentalnya terluka akibat masa lalunya yang buruk, seperti ditelantarkan, atau bahkan mendapat penyiksaan sehingga luka di dalam batinnya belum sembuh.
Apakah Inner Child Bisa Disembuhkan?
Luka masa kecil bisa diselesaikan oleh individu yang bersangkutan, hanya jika ia menyadari dan mau menyelesaikan isu dalam dirinya.
Bagaimana cara berdamai dengan inner child?
Jika bisa memahami luka dan apa yang di butuhkan, itu akan lebih mudah memahami penyebab perasaan negatif yang dialami saat dewasa. ketika dapat memahami, menyayangi, dan mengenali diri lebih baik, sehingga dapat berkembang jadi individu yang lebih baik.
Semua dapat berinteraksi dengan inner child dengan berbagai cara, misal dengan menulis surat untuk diri kecil pribadi dan menyampaikan keberadaan dan dapat memulihkan lukanya.
Beberapa hal yang mungkin dapat Terjadi
Penyebab inner child di dalam diri terluka:
- Kehilangan orangtua atau wali dan keluarga dekat.
- Kekerasan fisik, emosional, atau seksual.
- Pengabaian.
- Penyakit serius.
- Perundungan atau bullying.
- Gempa bumi.
- Perpecahan dalam keluarga.
- Penyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Kekerasan dalam rumah tangga.
- Ada anggota keluarga yang memiliki gangguan mental.
- Hidup di pengungsian.
- Terpisahkan dari keluarga.
Ciri-ciri yang perlu perhatikan:
- Merasa ada yang salah dengan diri.
- Melalu berusaha menyenangkan semua orang.
- Terkadang merasa senang jika bermasalah dengan orang lain.
- Susah move on dari orang lain.
- Sering kali merasa cemas jika dihadapkan dengan sesuatu yang baru.
- Rasa bersalah jika memberikan batasan atas diri kepada orang lain.
- Selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan.
- Perfeksionis.
- Sering kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas.
- Selalu mengkritik diri sendiri.
- Sering merasa malu saat harus menunjukkan perasaan.
- Malu dengan bentuk tubuh sendiri.
- Sering menaruh curiga kepada orang lain.
- Berusaha menghindari konflik bagaimanapun caranya.
- Takut ditinggalkan.
Cara mengatasi inner child :
- Sadari adanya inner child tersebut
- Mengenang masa kecil
- Menyadari jika saat ini sudah dalam tahap dewasa
- Memaafkan diri sendiri
https://about.me/yodisupriyadi
Eksplorasi konten lain dari INOVASI MEDIA INFORMASI
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.