Chicxulub dan Mega Tsunami Pemusnah Massal Dinosaurus

Pendidikan Sains399 Dilihat
Ilustrasi ketika Chicxulub menghantam bumi 

Chicxulub dan Mega Tsunami Pemusnah Massal Dinosaurus

Tahukah kamu jika 66 juta tahun yang lalu sebuah Asteroid
besar yang yang jatuh ke Bumi memusnahkan dinosaurus?  Sebuah penelitian baru dari University of
Michigan menemukan bahwa Asteroid Chicxulub lah
yang membunuh dinosaurus 66 juta tahun yang lalu dan memicu tsunami global.
Tsunami tersebut sangat dahsyat dengan gelombang setinggi 45 km serta menyapu
ribuan kilometer dari lokasi jatuhnya Asteroid tersebut..

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Para peneliti menghitung bahwa energi awal dari dampak
tsunami tersebut mencapai 30.000 kali lebih besar daripada energi pada tsunami
yang pernah terjadi di Samudra Hindia pada
bulan Desember 2004 lalu yang menerjang salah satunya Provinsi di Indonesia yakni
Provinsi Aceh.

Gelombangnya menyebar terutama ke timur dan timur laut ke
Samudra Atlantik Utara, dan ke barat daya melalui jalur laut Amerika Tengah,
yang dulu memisahkan Amerika Utara dan Amerika Selatan, ke Samudra Pasifik
Selatan.

Dalam makalah yang berjudul “The Chicxulub Impact
Produced a Powerful Global Tsunami
.” Laporan penelitian mereka telah
diterbitkan di jurnal akses terbuka journal AGU Advances.

Seperti diketahui, sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah
asteroid besar menabrak Bumi di dekat lokasi kota kecil Chicxulub di tempat
yang sekarang disebut Meksiko. Dampak dari jaytuhnya asteroid memusnahkan
sekitar 75 persen spesies hewan dan tumbuhan di Bumi, termasuk seluruh kelompok
seperti dinosaurus non-unggas dan amon.

Menurut penelitian ini, hasil simulasi tumbukan, dengan
asumsi kedalaman dasar laut 1 km dan waktu tempuh 10 menit, sekitar 2,5 menit
setelah tumbukan menghasilkan gelombang setinggi 4,5 km.

Menurut Molly Range, seorang peneliti di Departemen Ilmu
Bumi dan Lingkungan di University of Michigan, Beliau mengatakan “Tsunami
ini cukup kuat untuk mengganggu dan mengikis sedimen di cekungan laut di
belahan dunia, meninggalkan celah dalam catatan sedimen atau tumpukan sedimen
yang lebih tua. Tinjauan catatan geologis berfokus pada bagian batas, sedimen
laut yang diendapkan tepat sebelum atau setelah tumbukan asteroid dan kepunahan massal akhir
Kapur berikutnya.

Peneliti menjelaskan, distribusi erosi dan jeda yang mereka
amati di sedimen laut Kapur paling atas konsisten dengan hasil model mereka.
Yang memberi kami lebih percaya diri dalam prediksi model,” imbuh
Range.

Dalam studi mereka, Range dan rekan-rekannya memodelkan 10
menit pertama dari peristiwa Chicxulub dengan model dampak kawah, dan propagasi
berikutnya di seluruh lautan dunia menggunakan dua model tsunami global yang
berbeda.

Dampak tsunami mencapai 30.000 kali lebih kuat daripada
tsunami Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 yang di salah satunya menerjang
Provinsi Aceh. Tsunami tersebut merupakan salah satu tsunami terbesar dalam
catatan modern.

Kecepatan aliran melebihi 20 cm/detik di sepanjang garis
pantai di seluruh dunia, serta di wilayah laut terbuka di Atlantik Utara,
Atlantik Selatan khatulistiwa, Pasifik selatan, dan Jalur Laut Amerika Tengah,
dan oleh karena itu kemungkinan menjelajahi dasar laut dan mengganggu sedimen
lebih dari 10.000 km dari asal dampak.

Hasil besar di sini adalah bahwa dua model global
dengan formulasi berbeda memberikan hasil yang hampir sama, dan data geologis
pada bagian yang lengkap dan tidak lengkap konsisten dengan hasil tersebut. Model
dan data verifikasi cocok dengan baik
.” kata Profesor Ted Moore, juga dari
Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di the University of Michigan.

Tim menemukan bahwa satu jam setelah tumbukan, tsunami telah
menyebar ke luar Teluk Meksiko dan ke Atlantik Utara. Empat jam setelah
tumbukan, ombak telah melewati jalur laut Amerika Tengah dan ke Pasifik.

Dua puluh empat jam setelah tumbukan, gelombang telah
melintasi sebagian besar Pasifik dari timur dan sebagian besar Atlantik dari
barat dan memasuki Samudra Hindia dari kedua sisi.

Selang waktu 48 jam setelah tumbukan, gelombang tsunami yang
signifikan telah mencapai sebagian besar garis pantai dunia. Untuk penelitian
ini, para peneliti tidak berusaha memperkirakan tingkat banjir pantai yang
disebabkan oleh tsunami.

Namun, model mereka menunjukkan bahwa ketinggian gelombang
laut terbuka di Teluk Meksiko akan melebihi 100 m (328 kaki), dengan ketinggian
gelombang lebih dari 10 m (32,8 kaki) saat tsunami mendekati wilayah pesisir
Atlantik Utara dan bagian Selatan pantai Pasifik Amerika.

Simulasi global pertama dari dampak tsunami Chicxulub
menunjukkan bahwa itu jauh lebih besar daripada tsunami yang dihasilkan gempa
baru-baru ini, dan kemungkinan besar cukup besar untuk meninggalkan jejak pada
catatan sedimen laut. Masih banyak ketidakpastian, dan ada banyak ruang untuk
perbaikan dalam studi masa depan
.” kata para ilmuwan.