Planet Merkurius |
5 Fakta Merkurius, Seharinya Begitu Lama Namun Setahun Sangat Cepat. Kok Bisa ya?
Menariknya, Merkurius dapat terlihat dengan mata telanjang dari planet kita. Salah satunya saat fenomena astronomis tertentu seperti konjungsi planet atau planet sejajar yang terjadi pada 24 Juni lalu.
Sejarah Merkurius
Menurut Universe Today, bangsa Sumeria menyebut planet ini sebagai Merkurius sejak milenium ke-2 SM, periode dari 2000 SM hingga 1001 SM, dan orang Babilonia menyebutnya sebagai Planet Nabu.
Adapun umat manusia mengetahuinya dengan nama yang diberikan oleh orang Romawi.
Planet Merkurius pertama kali diamati melalui teleskop yang baru ditemukan pada 1631 oleh astronom Galileo Galilei dan Thomas Harriot.
Sejak kunjungan pertamanya dari pesawat ruang angkasa Mariner 10 NASA pada tahun 1974, planet Merkurius telah menarik minat para ilmuwan.
Tak diragukan lagi, Merkurius akan terus mengejutkan terutama setelah misi bersama Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) BepiColombo tiba di planet ini pada akhir tahun 2025.
Data Merkurius
- Luas permukaan: 74,8 juta km²
- Jarak dari Matahari: 58 juta km
- Massa: 3,285E23 kg (0,055 M⊕′)
- Radius rata-rata: 2.439,7 km
- Lama satu hari: 58 h 15 j 30 m
- Usia: 4,503 miliar tahun
- Gravitasi: 3,7 m/s²
Fakta-fakta planet Merkurius
Berikut sekumpulan fakta mengenai planet nomor satu dari Matahari di tata surya kita:
1. Atmosfer tertipis di tata surya
Merkurius memiliki atmosfer tertipis dari planet mana pun di tata surya. Atmosfernya sangat tipis sehingga disebut dengan nama lain eksosfer.
Eksosfer Merkurius sebagian besar terdiri dari oksigen, natrium, hidrogen, helium, dan kalium.
2. Planet terkecil
Merkurius merupakan planet terkecil di tata surya dengan diameter sekitar 3.030 mil (4.876 Km), membuatnya selebar benua Amerika Serikat, hanya sedikit lebih besar dari bulan dan Bumi.
Sementara itu, Pluto telah lama dianggap sebagai planet terkecil di tata surya ini. Tetapi setelah direklasifikasi sebagai planet kerdil pada tahun 2006, posisi planet terkecil telah diberikan kepada Merkurius.
3. Dipenuhi kawah dan terdapat banyak Gunung berapi
Memiliki banyak kawah merupakan fakta menarik planet Merkurius berikutnya. NASA mencatat bahwa ada kurang lebih 763 kawah di planet terdekat dengan Matahari tersebut. Baru 397 saja yang telah mendapatkan nama yang diambil dari penulis, penyair, hingga seniman terkenal.
Salah satu kawah Merkurius yang paling populer adalah Caloris Basin. Mengutip dari laman Space.com, kawah sebesar 1.545 km tersebut muncul dikarenakan tabrakan asteroid raksasa sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Di samping dipenuhi oleh kawah, para ahli Astronomi menyebutkan bahwa planet tersebut masih memiliki gunung berapi, namun sudah tidak aktif lagi.
4. Suhu udara yang ekstrem di siang dan malam hari
Pertama kali dilihat oleh Galileo Galilei dengan bantuan teleskop, posisinya yang begitu dekat dengan Matahari tentu membuat suhu di sana begitu ekstrem. Hal ini juga diperparah dengan hampir tidak adanya atmosfer di Merkurius.
Namun perlu diluruskan, sebenarnya masih ada eksosfer (lapisan terluar planet) yang menyelimuti Merkurius. Hanya saja, National Geographic menyebutkan bahwa lapisan yang tersusun atas oksigen, natrium, hidrogen, helium, dan magnesium tersebut kerap hilang akibat angin matahari.
Alhasil, planet Merkurius mengalami perubahan suhu yang begitu ekstrem. Di siang hari, suhu permukaannya dapat mencapai 450 derajat Celcius, tapi malam hari akan sangat dingin karena suhu udaranya turun menjadi -170 derajat Celcius.
Akan tetapi, ini tidak membuatnya menjadi planet paling panas di Tata Surya, lho. Sebab, panas di Merkurius masih belum bisa menandingi suhu di Venus, yaitu 471 derajat Celcius.
5. Sehari yang begitu lama, namun setahun yang begitu cepat
Fakta menarik planet Merkurius berikutnya adalah tentang waktu. Tahukah Kamu kalau sehari berjalan sangat lama, namun setahun terasa lebih cepat di Merkurius?
Kondisi ini memungkinkan untuk terjadi disebabkan oleh tarikan gravitasi dari Matahari sendiri. Dari National Geographic, Matahari menarik objek langit tersebut dengan sangat kuat, membuatnya berevolusi dalam kecepatan tinggi, yakni sekitar 160.934 km per jam. Ini sangat cukup baginya mengelilingi Matahari hanya selama 88 hari saja.
Namun anehnya, sehari tidak berjalan begitu cepat. Disebabkan oleh kecepatan rotasinya yang begitu lambat, satu hari di Merkurius berdurasi 59 hari di Bumi.
Di samping itu, laman Space.com juga menambahkan bahwa kemunculan Matahari di planet ini terbilang unik. Pasalnya, ketika mentari terbit, ia akan tampak terbenam dan kemudian terbit lagi. Kondisi serupa terjadi ketika Matahari terbenam.