![]() |
Penampakan Peta Topografi |
Ilmu Pemetaan Topografi, Sejarah Karakteristik dan Jenisnya
Purwakarta, candatangan – Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi
dan objek lain, meliputi planet, satelit alami (bulan dan sejenisnya), serta
asteroid. Pengertian ilmiah lebih luas juga memasukkan vegetasi dan pengaruh
manusia terhadap lingkungan, serta kebudayaan lokal ke dalam ruang lingkup
topografi. Namun umumnya topografi mempelajari relief permukaan, model 3
dimensi dan identifikasi jenis lahan.
Istilah topografi berasal dari zaman Yunani kuno
hingga Romawi kuno yang berarti “detail dari suatu tempat”. Asal katanya
adalah topos yang berarti tempat dan graphia yang
berarti tulisan.
Sedangkan Peta topografi adalah jenis peta yang
ditandai dengan skala akbar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam
pemetaan modern. Suatu peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta
yang tergabung untuk membentuk semuanya peta. Suatu garis kontur merupakan
kombinasi dari dua segmen garis yang mengadakan komunikasi namun tidak
bermodel, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi.
Awal Kemunculan dan penggunaan
Secara historis, perkembangan peta topografi sebagian
akbar didorong oleh kebutuhan militer. Saat ini, operasi taktis dan aktivitas yang
dipekerjakan tentara sedemikian kompleks sehingga sangat penting untuk semua
prajurit untuk dapat membaca dan menafsirkan peta, supaya dapat mengadakan
kampanye cepat dan efektif di medan perang. Pengenalan medan dapat memberikan
perbedaan nyata dalam medan pertempuran. Kemampuan membaca peta sangat di
butuhkan jika akan memenangkan pertempuran. Tidak hanya dalam medan
pertempuran, hal ini juga berlangsung untuk keperluan sipil seperti berburu,
menempuh rimba, menyusur rawa, hiking, mendaki gunung, bukit atau penggunaan lainnya dimana ketepatan navigasi darat diperlukan.
Karakteristik Pemetaan Topografi
Sama seperti jenis peta lainnya, pemetaan topografi
juga mempunyai karakteristik khusus dan terbatas tinggi rendahnya permukaan.
Berikut ini adalah karakteristik peta topografi, antara lain:
1. Tidak Berwarna
Peta jenis ini sangat berbeda dengan peta umum yang
biasanya menampilkan warna hijau, biru, kuning dan cokelat. Peta topografi
tidak kaya warna karena hanya mempunyai fungsi pokok memberi inforasi tentang
kontur tanah. Oleh karena itu, hanya terdapat garis-garis kontur yang tercetak
secara jelas.
2. Skala Besar dan Detail
Ciri dari peta topografi adalah penggunaan skala yang
besar. Skala yang digunakan tersebut menggambarkan keadaan permukaan kawasan
yang sesungguhnya. Skala peta juga bervariasi, semakin kecil skala maka
informasi tidak begitu detail, sedangkan semakin besar skala maka informasi
semakin detail dan akurat.
Penggunaan skala besar bertujuan untuk
menginformasikan kontur tanah. Maka dari itu, proses pembuatan peta ini harus
teliti agar detail kemiringan kawasan dapat digambarkan secara akurat.
3. Garis Kontur
Ciri utama dari peta ini adalah adanya garis kontur
yang tidak dimiliki peta jenis lainnya. Garis tegas yang terhubung menjelaskan
mengenai kondisi permukaan bumi.
Garis kontur terdiri dari kombinasi dua segmen garis
yang saling terhubung tanpa perpotongan. Garis ini menunjukkan titik elevasi
agar kita mengetahui keadaan wilayah yang dimaksud.
4. Informasi Kontur Tanah
Peta topografi juga menjelaskan mengenai kontur tanah
atau kondisi tanah di suatu wilayah. Penjelasan tersebut meliputi tinggi
rendahnya tanah, kemiringan atau kecuraman.
Komponen Peta Topografi
Peta topografi biasanya digunakan oleh lembaha
tertentu yang mempunyai kepentingan akan kondisi permukaan bumi. Berikut ini
adalah komponen dari peta kontur, yaitu:
- Judul
Peta – Judul diambil dari bagian terbesar wilayah pada satu lembar peta.
Judul peta berada diatas peta, akan tetap pada peta buatan koordinasi
survei dan pemetaan maka judunya berada disamping. - Legenda
Peta – Legenda peta adalah penjelasan dari simbol-simbol yang ada dalam
peta. Dengan adanya legenda kita dapat memahami arti yang diwakili dalam
sebuah simbol. - Skala
Peta – Hampir seluruh peta dibuat sesuai skala tertentu. Skala merupakan
perbandingan gambar dengan kondisi sebenarnya. terdapat dua skala dalam
peta, yaitu skala garis dan angka. Umumnya pada peta topografi
mencantumkan keduanya. - Garis
Koordinat – Pada peta topografi terdapat jaring-jaring yang terdiri dari
garis vertikal dan horizontal. Garis-garis tersebut dinamakan garis
koordinat dan terdiri dari dua macam, yaitu koordinati geografis dan
koordinat grid. - Garis
Ketinggian / Kontur – Garis kontur merupakan gambaran dari daerah dengan
ketinggian yang sama. Garis ini mirip sidik jari dan tidak pernah memotong
satu sama lain. - Tahun
Pembuatan Peta – Terdapat informasi mengenai tahun pembuatan peta yang
menunjukkan kapan peta ini dibuat atau diperbaharui. - Deklinasi
– Deklinasi adalah garis keterangan yang menujukkan beda utara peta dan
utara magnetik kompas. Perbedaan ini terjadi karena posis utara bumi
ditunjukkan oleh kutub utara, namun sumbu utra magnet berada di kepulauan
dekat dataran Green Land. Bumi juga mengalami pergeseran sekitar 0,02
detik ke timur atau ke barat setiap tahunnya, sehingga arah utara magnetik
kompas harus dikonversi dengan arah utara pada peta. Deklinasi akan
direvisi setiap 5 tahun sekali dan dicantumkan dalam lembar peta.
Kategori Peta Topografi
Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala dan
jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori. Adalah skala
kecil, menengah dan akbar.
Kecil
Peta dengan skala
1:1.000.000 dan lebih kecil digunakan untuk perencanaan umum dan untuk studi
strategis. Peta skala kecil standar memiliki skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi
area yang sangat akbar dengan mengorbankan detail.
Menengah
Peta dengan
skala lebih akbar dari 1:1.000.000 tetapi lebih kecil dari 1:75.000 digunakan
untuk perencanaan operasional. Peta ini berisi detail dengan jumlah masih. Peta
skala menengah standar memiliki skala 1:250.000. Benar juga peta dengan skala
1:100.000.
Akbar
Peta dengan
skala 1:75.000 dan lebih akbar digunakan untuk perencanaan taktis,
administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang sering ditemukan dan
digunakan pihak militer. Peta skala akbar standar 1:50.000, namun banyak daerah
telah dipetakan dengan skala 1:25.000.
Peta pilihan untuk navigator adalah peta topografi
skala 1:50.000. Ketika beroperasi di tempat-tempat asing, kita mungkin
menemukan bahwa produk-produk peta belum dihasilkan untuk mencakup daerah
tertentu pada lokasi operasi kita, atau mungkin tidak tersedia untuk unit kita
ketika kita membutuhkannya. Oleh sebab itu, kita harus siap untuk menggunakan
peta yang dihasilkan oleh pemerintah asing yang mungkin tidak memenuhi standar
untuk akurasi yang diambil keputusan.
Peta-peta ini sering menggunakan
simbol-simbol yang mirip dengan yang ditemukan pada peta produksi negara kita
tetapi memiliki definisi sangat berbeda. Standar akurasi peta topografi adalah
derajat yang sesuai dengan letak horizontal dan vertikal yang mewakili
nilai-nilai di peta dengan suatu standar yang diambil keputusan. Standar ini
ditentukan direktorat terkait berdasarkan kebutuhan pengguna.
Komponen Peta Topografi
Peta yang baik adalah peta yang mudah dibaca penggunanya. Oleh karena itu, peta harus dilengkapi dengan komponen-komponen yang jelas dan menarik. Adapun secara umum komponen peta adalah sebagai berikut.
Judul
Peta berfungsi untuk mencerminkan isi peta
Skala
Skala peta merupakan hasil pengecilan dari besaran wilayah permukaan bumi yang sesungguhnya -> standar skala untuk peta topografi biasanya 1:50.000
Legenda / keterangan
Berfungsi untuk menerangkan arti dari simbol-simbol pada peta
Tanda orientasi / petunjuk arah
Berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin -> adanya tanda panah sebagai penunjuk arah utara
Diagram deklinasi
Digunakan untuk penunjukkan diagram arah utara -> biasanya untuk peta topografi terdapat tiga macam, yaitu:
- Utara peta / utara grid -> sejajar dengan garis vertikal grid
- Utara magnetik -> arah utara yang menunjuk ke titik kutub utara magnet bumi
- Utara sesungguhnya -> arah utara yang menunjuk ke titik utara bumi
Simbol dan warna
- Berdasarkan bentuknya -> simbol titik (posisi tempat), garis (sungai, jalan, dll), area (wilayah), aliran (alur fenomena), batang dan lingkaran (kuantitas fenomena).
- Berdasarkan sifatnya -> simbol kualitatif (persebaran fenomena) dan kuantitatif (perbedaan jumlah)
Berdasarkan lokasi dan fungsinya -> bentuk alam ataupun buatan (gunung, candi, rumah sakit, dan lain-lain)
- Hitam = detail planimetris, detail penghunian, dan batas administrasi
- Biru = unsur perairan
- Hijau = vegetasi
- Cokelat = kontur
- Merah = jalan raya
Sumber dan tahun pembuatan peta sebagai validasi data (keakuratan data) dan legalisasi peta yang dihasilkan -> Bakosurtanal atau sekarang dikenal dengan BIG (Badan Informasi Geospasial)
Inset digunakan untuk memperjelas posisi suatu wilayah yang ada di peta -> inset lokasi dan inset pembesaran.