Seusai makan tubuh akan memroduksi hormon serotonin dan melatonin, yang dapat menimbulkan rasa kantuk, yang mendorong tubuh untuk menyegerakan tidur setelah makan |
Purwakarta, candatangan – Makan merupakan kegiatan mengisi tenaga dengan mengonsumsi bahan-bahan bernutrisi dan berguna sebagai bahan bakar aktivitas kita. Dari makanan ini tubuh kita akan mendapat asupan energi untuk beraktivitas, namun jika kita tidak menggunakanya maka energi akan disimpan dalam tubuh kita sebagai lemak.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Tak sedikit orang yang tak acuh dengan bahaya tidur setelah makan. Apalagi setelah makan malam, kebanyakan orang langsung tidur dalam hitungan 30 hingga 60 menit setelah makan. Padahal kebiasaan demikian tidak baik dan menimbulkan berbagai risiko. Memang beberapa jenis makanan bisa membuat Anda lebih mudah mengantuk, namun kita juga harus berhati-hati dengan Resikonya.
Salah satunya makanan yang membuat kita mudah mengantuk adalah makanan yang mengandung banyak asam amino triptofan, seperti bayam, kedelai, keju, tahu, dan ikan. Selain itu, makanan tinggi gula, karbohidrat, dan lemak juga menyababkan efek serupa sehingga tubuh anda mudah mengantuk setelah makan. Suatu riset menunjukkan bahwa kandungan nutrisi tersebut dapat meningkatkan produksi hormon serotonin dan melatonin di dalam tubuh. Hormon-hormon ini dapat menimbulkan rasa kantuk, sehingga Anda akan terdorong untuk tidur setelah makan.
Saat lambung mencerna makanan, tubuh akan mengalirkan lebih banyak darah ke organ tersebut. Saat hal ini terjadi, aliran darah ke otak mungkin akan jadi sedikit berkurang, sehingga muncullah rasa kantuk. Untuk lebih jelas, berikut bahaya tidur setelah makan yang harus anda ketahui:
1. Obesitas
Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang sering tidur setelah makan dapat mengalami peningkatan berat badan yang cukup signifikan. Hal ini diduga akibat lambatnya metabolisme tubuh dan kurangnya aktivitas untuk membakar kalori dari makanan yang dikonsumsi. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, lama-kelamaan bisa menyebabkan obesitas.
2. Meningkatkan Asam Lambung
Tidur atau berbaring setelah makan tidak baik untuk kesehatan lambung kita, terutama setelah makan dalam porsi banyak sekaligus. Langsung tidur setelah makan kenyang akan menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, akibatnya makanan dan cairan lambung dapat naik kembali ke kerongkongan. Jika ini terjadi terus-menerus, dapat menimbulkan penyakit asam lambung (GERD).
3. Resiko Insomnia Meningkat
Tidur setelah makan di siang atau sore hari bisa membuat kita sulit tidur di malam hari. Jika terus dibiasakan, lambat laun kita bisa terkena gangguan tidur atau insomnia.
4. Berisiko Stroke
Menurut sebuah studi di University of Ioannina Medical School, Yunani, tidur sehabis makan dapat meningkatkan risiko stroke. Orang yang memiliki jeda paling lama antara waktu makan dan tidur justru berisiko paling rendah untuk mengalami penyakit ini.
Penelitian ini tidak menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi, tapi ada teori yang mengatakan bahwa makan mendekati waktu tidur meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan sleep apnea yang berkaitan dengan stroke.
5. Diabetes
Dampak buruk tidur setelah makan berikutnya dapat memicu penyakit diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan makan langsung tidur dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, khususnya pada area perut. Lemak pada perut ini berbahaya dan berhubungan dengan resistensi insulin yang mengganggu metabolisme gula. Hal ini mengakibatkan diabetes mellitus atau penyakit gula darah.
Jarak Ideal tidur
Nah loh, lalu bagaimana solusi agar kita tetap sehat ketika hendak tidur setelah makan?
Menurut beberapa sumber, salah satu yang direkomendasikan oleh para ahli gizi yakni dengan menerapkan jarak ideal makan sebelum tidur.
Beberapa ahli gizi menyebutkan, jarak setelah makan boleh tidur paling aman sekitar tiga jam.
Namun, apabila makanan yang dikonsumsi relatif ringan seperti buah dan sayur, jarak antara waktu makan dan tidur boleh minimal sekitar satu jam.
Semakin berat jenis makanan, misalkan nasi, daging, atau makanan cepat saji, maka proses mencerna makanan butuh waktu lebih lama.
Jeda waktu sekitar beberapa jam antara tidur dan makan ini didasarkan dari lamanya proses pencernaan makanan dari mulai masuk ke mulut sampai berada dalam di usus.