Mempelajari Kepribadian dan Mampu Membedakan Kepribadian Sehat dan Kepribadian Tidak Sehat

Kepribadian yang sehat dan tidak

Purwakarta, candatangan – Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. 
Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”. Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Di dalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya. Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Jung (1920), dalam bukunya berjudul Psychologische Typen. Yakni:
  1. Ekstrover mendapatkan gairah (atau energi) dari interaksi sosial. Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.
  2. Introver, di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri. Introver, biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih perduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendir
Di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi, terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver. Meskipun terdapat perbedaan yang kontras antara introver dan ekstrover, Carl Jung menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver.
Namun tahukah kamu, ternyata kepribadian juga diklasifikasikan sebagai kepribadian yang sehat dan kepribadian yang tidak sehat. Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat.

Kepribadian Sehat 
• mampu menilai diri sendiri secara realistik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
• mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mampu menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
• mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan mereaksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh (superioritas complex) apabila memperoleh prestasi atau kesuksesan hidup. Ketika gagal, tidak merespon dengan frustasi, tetapi dengan sikap optimis.
• menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapi.
• kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berpikir dan bertindak. Mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
• dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stres secara positif atau konstruktif, tidak destruktif (merusak).
• berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar dan berupaya untuk mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
• berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respect, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berpikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
• penerimaan sosial; mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
• bahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

Kepribadian Tidak Sehat
• mudah marah (tersinggung).
• menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan.
• sering merasa tertekan (stress atau depresi).
• bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang.
• ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum.
• kebiasaan berbohong.
• hiperaktif
• bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
• senang mengkritik/mencemooh orang lain tanpa ada solusi yang jelas.
• sulit tidur.
• tidak mempunyai rasa tanggung jawab
• sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis).
• kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama.
• pesimis dalam menghadapi kehidupan.
• kurang bergairah dalam menjalani kehidupan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

https://about.me/yodisupriyadi