Gedung Pencakar langit Kokoh berdiri |
Purwakarta, Candatangan – Pondasi adalah struktur bagian paling bawah dari suatu konstruksi (gedung, jembatan, jalan raya, tanggul, menara, terowongan, dinding penahan tanah, dan lain-lain) yang berfungsi menyalurkan beban vertical diatasnya (kolom) maupun beban horizontal ke tanah.
Pondasi dalam bangunan juga merupakan salah satu hal yang paling penting. Hal ini dikarenakan pondasi adalah hal yang pertama yang harus ada sebelum elemen lain terbentuk. Ketahanan bangunan juga tergantung pada pondasinya karena salah satu fungsinya adalah untuk meneruskan beban dari struktur atas menuju ke bagian bawah (tanah).
Di dalam membangun sebuah bangunan, Setiap Pondasi pada Bangunan memakai jenis-jenis pondasi dengan berbeda-beda. Untuk bangunan tinggi, biasanya digunakan pondasi dalam. Sementara itu, apabila Anda hendak membangun bangunan yang sederhana bisa menggunakan pondasi dangkal.
Jenis-Jenis Pondasi Bangunan yang Harus Diketahui
Sebelum memutuskan membuat suatu pondasi, biasanya dilakukan sejenis survei untuk mengukur struktur tanah tempat sebuah proyek akan dikerjakan. Setelah hal itu, maka Anda baru bisa menentukan jenis pondasi bangunan seperti apa yang akan dibuat. Di sini akan dibahas dua pondasi yang dapat dijadikan referensi dalam menggerakan sebuah proyek pembangunan.
- Pondasi Dalam
Seperti yang sebelumnya telah dikatakan bahwa jenis pondasi yang satu ini biasa digunakan dalam membangun bangunan bertingkat. Pondasi ini adalah yang didirikan di permukaan tanah dengan kedalaman tertentu sehingga beban struktur sebuah bangunan dan kondisi permukaan tanah memengaruhi daya dukung pondasinya. Pondasi ini juga terdiri dari beberapa jenis lagi :
1. Pondasi Dinding Diafragma (Pondasi Piers) : pondasi untuk meneruskan beban struktural yang dibuat dengan menggunakan penggalian dalam. Setelah itu, struktur pondasi Piers dipasangkan bersamaan ke dalam galian.
2. Pondasi Tiang Pancang : pondasi ini biasanya menggunakan beton sebagai bahan dasarnya. Beton tersebut kemudian ditancapkan lengsung ke tanah menggunakan sebuah mesin yang disebut mesin pemancang.
3. Pondasi Bor Pile (Caissons): pondasi caissons baisanya dibangun di dalam tanah, tepatnya di permukaan tanah. Selain itu, pondasi yang satu ini ditempatkan pada kedalaman sesuai dengan kebutuhan dengan cara membuat sebuah lubang. Untuk membuat pondasi ini, digunakan sistem pengukuran tanah dengan cara pengeboran.
- Pondasi Dangkal
Sementara itu, membuat pondasi dangkal biasanya digunakan dalam proyek pembangunan bangunan yang lebih sederhana. Selain itu, pondasi yang ini dibuat tak jauh dengan permukaan tanah. Pada umumnya, kedalaman pondasi dibangun kurang dari 1/3 dari lebar pondasi dengan kedalaman kurang dari 3 meter. Sama halnya dengan pondasi dalam, terdapat beberapa jenis pondasi dangkal :
1. Pondasi Raft : Digunakan untuk menyebarkan beban struktur atas area yang luas. Biasanya jenis pondasi yang satu ini sering digunakan di area tanah yang memiliki tekstrur yang lebih lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan yang rendah.
2. Pondasi Tapak : Digunakan untuk menggunakan titik individual. Biasanya, pondasi seperti ini dibuat dalam bentuk lingkaran, persegi, maupun persegi panjang. Selain itu, pondasi ini terdiri dari lapisan beton yang sama juga seragam.
3. Pondasi Memanjang atau Pondasi Jalur : digunakan untuk mendukung beban yang memanjang (beban garis). Pada umumnya, pondasi memanjang dibuat untuk dinding bangunan yang dibuat membentuk persegi, persegi panjang, atau trapesium.
Struktur Tanah
Selain Pondasi yang kuat faktor lain yang memengarunhi tingkat ketahanan suatu bangunan adalah dari struktur tanah yang baik. Berikut jenis-jenis tanah yang bagus dan cocok digunakan untuk proses pembuatan pondasi :
- Tanah berpasir
Mempunyai partikel tanah yang berukuran besar, tanah ini terbentuk dari batuan-batuan beku serta sedimen yang memiliki butiran besar dan kasar yang sering kita sebut dengan krikil.
- Tanah yang berbatu
Pondasi pada batu tidak perlu dikhawatirkan karena sifat batu yang keras dapat mengikat dan menahan beban bangunan dengan baik. Namun pada batuan berkapur yang terdapat lubang-lubang, stabilitas bangunan harus lebih diperhitungkan lagi. Karena hal tersebut dapat membahayakan bangunan.
- Tanah Lanau
Tanah ini merupakan jenis tanah yang terdapat diperalihan antara pasir dan lempung. Dalam kondisi alam, tanah jenis lanau ditemukan dalam kondisi longgar dan kurang padat.
- Tanah Timbunan
Tanah yang diangkut dari daerah lain ke lokasi pembangunan. Tanah yang akan dijadikan dasar pondasi harus diperiksa terlebih dahulu kapasitas dukungnya.