Reksadana Sebagai Asset Berharga, Begini Keuntungan serta Resikonya

Purwakarta, candatangan – Reksadana dapat diartikan sebagai wadah berisi himpunan dana dari banyak pemodal yang dikelola kedalam aset-aset investasi oleh manajer investasi. Reksadana merupakan jenis investasi yang mudah dan aman untuk pemula serta tidak membutuhkan modal yang besar.

Menurut Wikipedia yang Diterjemahkan dari bahasa Inggris – ReksaDana merupakan cara menginvestasikan uang bersama investor lain untuk mendapatkan keuntungan dari keuntungan yang melekat bekerja sebagai bagian dari grup seperti mengurangi risiko investasi dengan persentase yang signifikan. 

Mekanisme Reksadana

1. Manajer Investasi (MI) menghimpun dana investor

MI selaku pengelola dana yang telah terdaftar dan diawasi OJK menghimpun dana milikmu bersama dana investor lainnya.

2. Dana dipecah oleh MI ke berbagai instrumen investasi

Dana dialokasikan oleh MI ke berbagai instrumen investasi (deposito, obligasi, dan/atau saham) sesuai dengan jenis reksadana yang kamu pilih.

3. Laporan portofolio diupdate secara berkala

Pantau perkembangan investasimu melalui aplikasi Bareksa. Laporan meliputi: kinerja produk, aset investasi dalam produk reksadana, dan lainnya

4. Dana investasi dapat dicairkan kapan saja

Reksadana dapat dijual kapan pun melalui aplikasi Bareksa. Dana akan cair ke rekening bank milikmu dalam 2-7 hari kerja bursa.

Keuntungan dan Resiko yang Dihadapi

Investasi reksa dana ini, memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dipelajari sebelum memutuskan berinvestasi. Beberapa di antaranya adalah memahami potensi keuntungan dan kerugian maupun risiko dari investasi reksa dana. Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

 

Keuntungan memulai investasi reksa dana

Setidaknya, jika diuraikan secara lebih rinci, terdapat tiga garis besar keuntungan yang bisa Anda dapatkan saat memulai investasi reksa dana. Mulai dari permodalan, pengelolaan, hingga faktor risiko, semuanya diuraikan di bawah ini.

  • Bisa mulai dengan modal kecil

Biasanya, ketika mendengar istilah investasi, seseorang akan berpikir dua kali karena beranggapan modal yang akan dikeluarkan cukup besar. Berbeda halnya dengan investasi reksa dana yang bisa Anda lakukan dari modal paling kecil sekalipun. Bahkan, ada yang menawarkan investasi reksa dana dengan modal awal mulai dari Rp10 ribu.

Perusahaan sekuritas atau broker di Indonesia juga banyak yang menawarkan reksa dana sesuai dengan kemampuan finansial investor. Misalnya untuk masyarakat umum, mahasiswa, hingga masyarakat menengah ke atas.

  • Langsung dikelola oleh manajer investasi

Selain masalah modal, sebagian orang pun tidak begitu mengerti atau kurang mahir dalam melakukan investasi. Khususnya bagi mereka yang disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari mereka. Dalam  investasi reksa dana, keuntungan yang bisa diambil adalah investasi Anda dijalankan oleh seorang manajer investasi yang mengemban tugas, mulai dari menganalisis tren pasar hingga membantu dalam hal pencairan dana.

Namun, perlu diingat ketika memilih manajer investasi, usahakan Anda memilih yang sudah berpengalaman. Lihat portofolio dan perizinan yang dimiliki manajer investasi tersebut. 

  • Risiko minim karena investasi terdiversifikasi

Alasan lainnya mengapa sebagian orang memilih investasi reksa dana karena dari minim risiko. Mengapa demikian? Dalam investasi reksa dana, risiko tersebut diversifikasi atau disebar pada banyak instrumen. Dengan begitu, apabila salah satu instrumen tersebut mengalami penurunan, maka masih ada harapan instrumen lain dalam kondisi stabil atau bahkan mengalami peningkatan.

Ambil contoh Anda membeli reksa dana saham yang berinvestasi pada beberapa perusahaan perbankan dan telekomunikasi. Keduanya merupakan bisnis yang sustainable dan berbeda, sehingga dapat diandalkan dalam meminimalisir risiko dibandingkan hanya berinvestasi pada 1 saham saja.

 

Risiko dari investasi reksa dana

Meski memiliki keuntungan seperti yang sudah dijelaskan di atas, ternyata investasi reksa dana juga memiliki potensi kerugian dan risiko. Terlebih lagi, apabila tidak dilakukan dengan strategi yang tepat. Berikut risiko dan potensi kerugian investasi reksa dana yang perlu Anda ketahui agar tidak salah langkah:

  • NAB dan nilai pasar yang fluktuatif

Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau kekayaan investasi berpotensi fluktuatif, bahkan bisa saja mengalami penurunan secara drastis. Nilai pendapatan NAB biasanya diperoleh daripenjumlahan jenis investasinya, mulai dari dividen saham, investasi saham, hingga kupon obligasi. Pendapatan itu masih akan dikurangi dengan biaya operasional reksa dana.

Menurunnya NAB pun dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang berimbas pada pasar modal. Contohnya adalah keadaan ekonomi negara yang tidak stabil. Begitu pula dengan kondisi politik yang terjadi. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus, maka bisa berdampak pada investasi reksa dana. Apabila suatu reksa dana gagal memenuhi jumlah minimum NAB yang ditetapkan OJK, reksa dana tersebut akan dibubarkan.

  • Pencairan yang lebih lama

Sebagian investasi bisa dicairkan dalam waktu yang singkat, misalnya saja untuk investasi emas. Akan tetapi, untuk investasi reksa dana, Anda perlu bersabar terlebih dahulu karena dicairkan dalam hitungan hari. Setidaknya, butuh waktu sekitar 3-4 hari kerja. Terhitung permintaan yang diberikan oleh investor dapat diterima hingga dana yang dicairkan masuk dalam rekening. 

  • Risiko Wanprestasi

Selain itu, terdapat risiko wanprestasi dimana investasi reksa dana tidak bisa diambil ketika manajer investasi gagal menyiapkan dana dalam penjualan unit reksa dana. Hal ini disebabkan adanya penerbit surat berharga yang menjadi obyek investasi Reksa Dana mengalami kegagalan (default) dalam memenuhi kewajibannya

 

Komentar