Pelajaran dari Para Nabi Tentang Move On

Purwakarta, candatangan – Move on adalah serapan dari bahasa Inggris yang bermakna ‘pindah’. Kata move on juga bisa berarti berjalan terus.
Sementara itu maksud dari apa arti move on biasanya digunakan dalam sebuah hubungan baik asmara ataupun hubungan lainnya. Namun penggunaan kata move on ini sebenarnya bisa digunakan untuk semua hal tergantung pada situasi yang sedang terjadi.
Berikut Pelajaran tentang Move On yang dapat kita ambil dari kisah Para Nabi dan Rasul:
  • Diperlakukan seperti apapun, Rasullullah saw, cepat “move on”. Bukan berarti beliau tidak pernah kecewa atau sedih. 
  • Meski dikeluarkan dari surga karena satu kesalahan. Nabi Adam a.s cepat move on dan fokus bertaubat dengan sungguh-sungguh bahkan hingga 40 tahun lamanya. 
  • Begitu sadar telah meninggalkan umatnya, Nabi Yunus a.s bersegera move on dan bertaubat. Karena taubatnya itu, Nabi Yunus a.s, Allah bebaskan dari perut ikan paus dimana Nabi Yunus berada di perut ikan tersebut selama 40 hari. 
  • Nabi Ayyub a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Yusuf a.s, dan nabi-nabi lainnya pun mengalami banyak ujian, kesedihan, penderitaan bahkan ujiannya melebihi kita.
  • Ujian kesenangan sebagaimana yang diterima Nabi Sulaiman a.s. kekayaan dan kekuasaan luar biasa, bahkan, semua jenis binatang, jin dan angin pun bisa tunduk kepadanya. Namun, Nabi Sulaiman a.s menyadari bahwa keberlimpahan, kekuasaan, dan kekayaan yang tiada bandingnya bahkan sampai akhir zamanpun adalah ujian keimanan bagi dirinya. Sehingga terucaplah dari beliau “Haadzaa min fadhli Rabbii…”. “Ini termasuk karunia dari Tuhanku”. 
Kita semua pasti pernah mengalami kekecewaan, kesakitan, kesedihan yang mendalam karena sesuatu atau seseorang. Saat semua itu Allah hadirkan kepada kita sadari bahwa itu semua bentuk kasih sayang-Nya. Sebagai orang beriman sadari juga bahwa apapun yang terjadi di dunia ini semua sudah dirancang oleh-Nya, tentu selayaknya kita meniru akhlak para nabi kita, yakni cepat move on, bertaubat dan kembali merancang hidup kita. 
Kenapa kita harus cepat move on? Karena sejatinya, orang-orang yang susah move on akan kesulitan mencapai prestasi apapun, meskipun cita-citanya itu mulia, karena dalam hati dan pikirannya, selalu terbayang hal-hal yang sangat tidak nyaman bagi dirinya. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki kemampuan cepat move on, insya Allah akan memiliki dan mendapatkan suatu titik percepatan (tipping poin) menuju prestasi terbaik dalam dirinya.
Sebagai zat yang menciptakan kita. Allah tahu betul bahwa apa yang Allah hadirkan untuk kita sudah pasti dengan tujuan untuk menunjukkan kasih sayang pada hamba-Nya.
 
Karena itu, percayalah bahwa Allah tidak akan membebankan sesuatu di luar batas kemampuan kita. Bagaimana mungkin zat yang begitu mencintai kita akan menzalimi kita, tentu tidak. Allah tegaskan ini seperti tertulis dalam al-Qur’an, _“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”(Al Baqarah: 286).
Jika kita sudah menyadari bahwa apa yang Allah hadirkan dalam hidup kita apapun bentuknya, bukan sebuah beban melainkan adalah bentuk cinta dan kasih sayang-Nya.
Sadari bahwa seluruh jiwa raga kita ini Allah yang ciptakan. Dia Maha Tahu segala kelemahan, kekurangan dan kelebihan kita, Dia yang merancang segalanya, serahkan segalanya pada-Nya. Menerima kondisi yang Allah hadirkan adalah bukti kepatuhan kita, bukti ketenangan seorang hamba karena ia tahu Allah yang menciptakannya tidak akan pernah menzaliminya. 
Dan harus di ingat juga. Jika terjadi sesuatu menimpa pada kita. Entah itu ujian sakit atau apapun itu, merenung dan bertafakurlah bawah Allah SWT tengah merindukan kita untuk bisa bersimpuh dan bertaubat dengan-Nya. Dia rindu dengar rintihan dan isakan tangis kita, karena mungkin selama ini kita terlalu sibuk dengan urusan atau kerjaan kita sehingga tak sadar, Allah SWT terlupakan atau bahkan di nomor duakan.

https://about.me/yodisupriyadi

Pelajaran dari Para Nabi Tentang Move On

Purwakarta, candatangan – Move on adalah serapan dari bahasa Inggris yang bermakna ‘pindah’. Kata move on juga bisa berarti berjalan terus.
Sementara itu maksud dari apa arti move on biasanya digunakan dalam sebuah hubungan baik asmara ataupun hubungan lainnya. Namun penggunaan kata move on ini sebenarnya bisa digunakan untuk semua hal tergantung pada situasi yang sedang terjadi.
Berikut Pelajaran tentang Move On yang dapat kita ambil dari kisah Para Nabi dan Rasul:
  • Diperlakukan seperti apapun, Rasullullah saw, cepat “move on”. Bukan berarti beliau tidak pernah kecewa atau sedih. 
  • Meski dikeluarkan dari surga karena satu kesalahan. Nabi Adam a.s cepat move on dan fokus bertaubat dengan sungguh-sungguh bahkan hingga 40 tahun lamanya. 
  • Begitu sadar telah meninggalkan umatnya, Nabi Yunus a.s bersegera move on dan bertaubat. Karena taubatnya itu, Nabi Yunus a.s, Allah bebaskan dari perut ikan paus dimana Nabi Yunus berada di perut ikan tersebut selama 40 hari. 
  • Nabi Ayyub a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Yusuf a.s, dan nabi-nabi lainnya pun mengalami banyak ujian, kesedihan, penderitaan bahkan ujiannya melebihi kita.
  • Ujian kesenangan sebagaimana yang diterima Nabi Sulaiman a.s. kekayaan dan kekuasaan luar biasa, bahkan, semua jenis binatang, jin dan angin pun bisa tunduk kepadanya. Namun, Nabi Sulaiman a.s menyadari bahwa keberlimpahan, kekuasaan, dan kekayaan yang tiada bandingnya bahkan sampai akhir zamanpun adalah ujian keimanan bagi dirinya. Sehingga terucaplah dari beliau “Haadzaa min fadhli Rabbii…”. “Ini termasuk karunia dari Tuhanku”. 
Kita semua pasti pernah mengalami kekecewaan, kesakitan, kesedihan yang mendalam karena sesuatu atau seseorang. Saat semua itu Allah hadirkan kepada kita sadari bahwa itu semua bentuk kasih sayang-Nya. Sebagai orang beriman sadari juga bahwa apapun yang terjadi di dunia ini semua sudah dirancang oleh-Nya, tentu selayaknya kita meniru akhlak para nabi kita, yakni cepat move on, bertaubat dan kembali merancang hidup kita. 
Kenapa kita harus cepat move on? Karena sejatinya, orang-orang yang susah move on akan kesulitan mencapai prestasi apapun, meskipun cita-citanya itu mulia, karena dalam hati dan pikirannya, selalu terbayang hal-hal yang sangat tidak nyaman bagi dirinya. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki kemampuan cepat move on, insya Allah akan memiliki dan mendapatkan suatu titik percepatan (tipping poin) menuju prestasi terbaik dalam dirinya.
Sebagai zat yang menciptakan kita. Allah tahu betul bahwa apa yang Allah hadirkan untuk kita sudah pasti dengan tujuan untuk menunjukkan kasih sayang pada hamba-Nya.
 
Karena itu, percayalah bahwa Allah tidak akan membebankan sesuatu di luar batas kemampuan kita. Bagaimana mungkin zat yang begitu mencintai kita akan menzalimi kita, tentu tidak. Allah tegaskan ini seperti tertulis dalam al-Qur’an, _“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”(Al Baqarah: 286).
Jika kita sudah menyadari bahwa apa yang Allah hadirkan dalam hidup kita apapun bentuknya, bukan sebuah beban melainkan adalah bentuk cinta dan kasih sayang-Nya.
Sadari bahwa seluruh jiwa raga kita ini Allah yang ciptakan. Dia Maha Tahu segala kelemahan, kekurangan dan kelebihan kita, Dia yang merancang segalanya, serahkan segalanya pada-Nya. Menerima kondisi yang Allah hadirkan adalah bukti kepatuhan kita, bukti ketenangan seorang hamba karena ia tahu Allah yang menciptakannya tidak akan pernah menzaliminya. 
Dan harus di ingat juga. Jika terjadi sesuatu menimpa pada kita. Entah itu ujian sakit atau apapun itu, merenung dan bertafakurlah bawah Allah SWT tengah merindukan kita untuk bisa bersimpuh dan bertaubat dengan-Nya. Dia rindu dengar rintihan dan isakan tangis kita, karena mungkin selama ini kita terlalu sibuk dengan urusan atau kerjaan kita sehingga tak sadar, Allah SWT terlupakan atau bahkan di nomor duakan.

https://about.me/yodisupriyadi