Inner Child Terluka Terus Membawa Dampak Buruk Pada Generasi Kita Yang Akan Datang, Begini Tahapan Pemulihannya

 

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Inner Child berisi semua pola emosi positif maupun emosi
negatif yang kita rasakan di masa kecil yang terbawa dan masih tersimpan dalam
ingatan. inner child terluka yang tidak dipulihkan dapat mempengaruhi
keseluruhan hidup individu yang terlihat dari ketidakstabilan emosinya.

Emosi yang tidak stabil dan juga reaksi yang berlebihan ini
dapat diturunkan ke generasi berikutnya. artinya jika kita telah tumbuh sebagai
pribadi yang dewasa yang memiliki keluarga dan pernah mengalami masa kecil yang
tidak menyenangkan, kita memilki kemungkinan yang lebih besar untuk menurunkan
reaksi dan masalah emosi tersebut pada anak kita.

Tentunya hal tersebut tidak baik jika terus dibbiarkan berlarut-larut.
Beberapa tahapan ini dapat dilakukan untuk berdamai dengan inner child yang
terluka:

  • Reclaim
  • Release
  • Reconcile
  • Re-Parenting

Reclaim

Kenali inner child kita secara spesifik. Walaupun setiap
orang menjalani masa kanak-kanak yang berbeda, banyak orang memiliki pola yang
sama. Contoh sifat inner child yang salah satunya mungkin sangat mendekati
sifat kita, seperti seorang anak yang selalu takut ditinggalkan dan merasa
kesepian atau tidak aman karena kurang nya perhatian dan diabaikan oleh
orangtua; atau seorang anak yang selalu ketakutan karena semasa kecil sering
dikritik dan merasa cemas saat tidak mendapatkan pengakuan.

Release

Setelah menemukan apa yang bermasalah di masa lalu,
selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah melepaskan semua emosi dan perasaan
yang kita rasakan akibat trauma di masa kecil, seperti perasaan berduka, marah,
cemas atau malu. Hal ini bisa dilakukan dengan aktivitas fisik, berbicara pada
orang yang dipercaya, minta bantuan profesional atau menulis surat untuk inner
child kita. Buatlah surat sesuai sifat inner child kita. Jika dia adalah
anak kecil yang ketakutan“, berikan keyakinan dan redakan
ketakutannya. Jika dia “khawatir akan ditinggalkan”, beri tahu dia
bahwa kita akan selalu menemaninya.

Reconcile

Lakukan refleksi diri, kemudian hadapi inner child kita,
berkomunikasilah dengannya. Terima apa yang dia rasakan. Mungkin kita merasa
frustrasi karena selama ini memendam kemarahan atau rasa tidak aman. Berikan kesempatan
kepada diri sendiri untuk merasakan energi dari emosi tersebut sebab dia sedang
berbicara pada kita. Berusahalah menerima emosi tersebut, akui keberadaannya
lalu biarkan berlalu tanpa membiarkannya mendikte tindakan kita. Terima inner
child yang traumatis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari diri kita yang
membentuk diri kita seutuhnya.

Re-Parenting

Berikan “pengasuhan” pada inner child kita. Identifikasi
perasaan kita dan berikan penguatan pada diri sendiri, nyatakan bahwa diri kita
bertanggungjawab sepenuhnya pada diri sendiri, membuat rencana untuk move on
dan tidak membiarkan trauma masa kecil mengambil alih reaksi kita terhadap
sesuatu. Lakukan hal-hal yang semasa kecil tidak kita dapatkan, misalnya jika
kita tidak pernah mendapatkan hadiah ulang tahun dari orang tua, berikan hadiah
pada diri sendiri: atau berikan afirmasi pada diri sendiri ketika kita berhasil
melakukan sesuatu dengan mengatakan: “aku bangga atas diriku sendiri dan
keberhasilanku
.”