Hakikat Ilmu Pengetahuan


Purwakarta, candatangan – Pada hakikatnya ilmu
pengetahuan bertujuan untuk mencari kebenaran ilmiah yang sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmiah. Dengan ilmu pengetahuan maka setiap manusia akan bisa
mendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan
melakukan penelitian ilmiah maupun dengan bebagai cara lainnya. Ilmu
pengetahuan dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai
kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. Oleh
karena itu Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari
pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk Allah SWT. yang berakal. Berikut
ini beberapa dalil tentang Ilmu Pengetahuan:

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

 

1. Dari Mu’awiyah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda
:”Barangsiapa dikehendaki oleh Allah menjadi baik, maka Dia memberikan
kefahaman (ilmu) masalah agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

2. Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata : Rasulullah saw.
bersabda : “Tidak boleh hasud (dengki), kecuali di dalam dua hal, yaitu
terhadap orang yang diberi harta oleh Allah, kemudian ia mempergunakannya untuk
membela kebenaran, dan terhadap orang yang diberi ilmu pengetahuan oleh Allah,
kemudian ia mengamalkannya dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

3. Dari Abu Musa ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda:
“Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diberikan Allah kepadaku, bagaikan hujan
yang menimpa bumi. Maka sebagian tanah ada yang baik (subur), lalu tumbuhlah
tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Ada pula tanah yang kering tetapi
bisa menyimpan air, lalu Allah memberikan manfaat kepada manusia, mereka bisa
minum dari air itu, memberi minuman ternak dan bertani. Ada lagi air yang
menimpa bagian bumi lain yang datar dan lunak yang tidak dapat menyimpan air
dan tidak dapat menumbuhkan tumbuhan. Demikianlah perumpamaan orang alim dalam
masalah agama dan mengerjakannya dan perumpamaan orang yang tidak dapat
menerima petunjuk Allah yang ditugaskan kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

4. Dari Sahl bin Sa’ad ra. bahwasannya Nabi saw. bersabda:
“Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang dengan perantaraanmu,
itu lebih baik daripada unta merah (hak milik orang yang paling berharga).”
(HR. Bukhari dan Muslim)

 

5. Dari Abdullah bin Amr Al Ash ra. bahwasannya Nabi saw.
bersabda : “Sampainkanlah (ilmu) dariku meski hanya satu ayat, dan boleh saja
kalian menceritakan dari bani Israil (boleh untuk diambil pelajaran). Dan
barangsiapa mendustakan atasku (mengatasnamakan suatu pembicaraan kepada Nabi,
padahal beliau tidak menyabdakannya) dengan sengaja, maka sebaiknya ia
meletakkan tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari)

 

6. Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw.
Bersabda : “Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah
memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju ke surga.” (HR.
Muslim)

 

7. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : bahwasannya
Rasulullah saw. bersabda :”Barangsiapa mengajak kepada jalan yang baik, maka ia
mendapat pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya (mengikuti ajakannya)
tanpa mengurangi pahala mereka sendiri sedikit pun.” (HR. Muslim)

 

8. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw.
bersabda : “Apabila anak Adam (manusia) mati, maka terputuslah amalnya, kecuali
tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu
mendoakannya.” (HR. Muslim)

 

9. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah saw bersabda : “Dunia dan segala isinya adalah terkutuk kecuali
zikir dan taat kepada Allah Ta’ala, serta orang alim dan orang yang belajar.”
(HR. Turmudzi)

 

10. Dari Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda:
“Barangsiapa keluar dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah
sampai ia kembali.” (HR. Turmudzi)

 

11. Dari Abu Sa’id Al Khudriy dari Nabi saw. Beliau
bersabda: “Seorang mukmin tidak akan merasa kenyang untuk berbuat kebaikan,
sehingga akhir tujuannya adalah surga (HR. Turmudzi)

 

12. Dari Abu Umamah ra. bahwasannya Rasulullah saw.
Bersabda: “Kelebihan orang alim terhadap orang yang ahli ibadah (tetapi tidak
alim), seperti kelebihanku terhadap orang yang paling rendah di antara kalian.”
Kemudian Rasulullah saw. meneruskan sabdanya: “Sesungguhnya Allah, malaikat
serta penghuni langit dan bumi sampaisampai semut yang berada di sarangnya dan
juga ikan, senantiasa memintakan rahmat kepada orang yang mengajarkan kebaikan
kepada manusia.” (HR. Turmudzi)

 

13. Dari Abu Darda’ ra., ia berkata: Saya mendengar
Rasulullah saw. bersabda: ”Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat
membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena puas dengan apa
yang diperbuatnya, dan bahwasannya penghuni langit dan bumi sampai ikan di lautan
memintakan ampun kepada orang yang pandai. Kelebihan orang alim terhadap abid
(orang yang ahli ibadah tetapi tidak alim), bagaikan kelebihan bulan purnama
terhadap bintang-bintang yang lain. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi
dan bahwasannya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi para Nabi
mewariskan ilmu pengetahuan. Maka barangsiapa mengambil (menuntut) ilmu, maka
ia telah mengambil bagian yang sempurna.” (HR. Turmudzi)

 

14. Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah saw. bersabda :” Semoga Allah memberi cahaya yang berkilauan kepada
seseorang yang mendengar sesuatu dariku, kemudian ia menyampaikannya
sebagaimana yang telah ia dengar, karena banyak orang yang disampaikan
kepadanya (sesuatu itu) lebih menghayati, daripada orang yang mendengarnya
sendiri.” (HR. Turmudzi)

 

15. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw.
bersabda :”Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu kemudian ia menyembunyikannya
(tidak mau menjawab dengan sebenarnya), maka kelak di hari kiamat ia akan
dikendalikan dengan kendali dari api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

 

16. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw.
bersabda : “Barangsiapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang semestinya
bertujuan untuk mencari ridha Allah ‘Azza wa Jalla, kemudian ia mempelajarinya
dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan/kekayaan duniawi, maka ia tidak
akan mendapatkan baunya surga kelak pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud)

 

17. Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., ia berkata : Saya
mendengar Rasulullah saw. bersabda:“Sungguh, Allah tidak akan mencabut ilmu
dari manusia begitu saja. Tetapi Allah mencabutnya dengan mengambil
(mewafatkan) orang-orang yang berilmu, sampai tidak lagi tersisa seorang alim
pun, lalu menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin. Para pemimpin yang
bodoh itu ditanya, lalu mereka memberi fatwa tanpa dasar ilmu, sehingga mereka
sesat dan menyesatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

والله أعلم بالصواب

https://about.me/yodisupriyadi