Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Pengertian Manajemen Kinerja, Pengelolaan Kinerja SDM,
Manfaat Penilaiaan Prestasi Kinerja Dan Bentuk Kerjasama Bisnis
Purwakarta – Dikutip dari halaman manajemenkinerja.com, Setiap organisasi dan
perusahaan pasti mempunyai tujuan dan targetnya masing-masing yang digerakkan
oleh para karyawan di perusahaan tersebut. Agar tujuan dapat tercapai secara
maksimal, maka membutuhkan manajemen kinerja.
Mungkin istilah ini terdengar asing bagi orang awam. Namun, bagi karyawan di
sebuah perusahaan tentu paham jika divisi ini memiliki peran yang sangat
krusial.
Pengertian Manajemen Kinerja
Secara umum, manajemen kinerja merupakan suatu upaya komunikasi
yang dilakukan secara berkelanjutan antara karyawan dengan atasannya dengan
tujuan untuk mencapai tujuan utama sebuah perusahaan. Kehadiran manajemen ini
memang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan karena dapat membantu
menyelaraskan karyawan dengan sumber daya lainnya supaya tujuan perusahaan
tercapai dengan maksimal.
Manajemen kinerja ini terdiri dari
berbagai komponen antara lain sebagai berikut.
- Pembuatan
deskripsi kerja yang jelas dan disesuaikan dengan perencanaan perekrutan
karyawan. - Memilih
calon karyawan yang memenuhi persyaratan untuk bisa melakukan wawancara. - Melakukan
sesi wawancara kepada seluruh calon karyawan sebagai salah satu tahap
seleksi agar bisa masuk ke tahap selanjutnya. - Menanyakan
calon karyawan terhadap kesediaan dan kemampuannya untuk meraih tujuan
serta memenuhi deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. - Melakukan
seleksi kepada calon karyawan melalui berbagai proses yang sesuai dengan
budaya perusahaan. - Menawarkan
pekerjaan kepada calon karyawan yang telah terpilih termasuk hal-hal yang
berkaitan dengan kelebihan perusahaan, seperti fasilitas, tunjangan, gaji,
dan lain-lain. - Menyambut
karyawan baru yang telah terpilih, menunjuk mentor karyawan, melakukan
tahap orientasi, dan juga memperkenalkan budaya perusahaan kepada karyawan
terpilih. - Memberi
pelatihan untuk karyawan. - Membuat
standar kinerja yang dapat diukur oleh karyawan terpilih. - Rutin
melakukan diskusi terkait pengembangan kinerja dengan karyawan. - Memberi
pembinaan dan juga timbal balik untuk karyawan. - Memberi
pelatihan untuk karyawan. - Menawarkan
promosi ataupun pengembangan karier, termasuk di dalamnya pergeseran
posisi, transfer karyawan, dan lain sebagainya. - Apabila
ada karyawan yang resign, maka perusahaan wajib melakukan evaluasi serta
mencari tahu penyebabnya.
Setidaknya terdapat empat siklus manajemen kinerja yang perlu diikuti secara
berkelanjutan. Berikut ini adalah penjelasan terkait keempat siklus manajemen kinerja tersebut.
Perencanaan
Pada tahap ini, pihak manajemen dan juga
direktur perusahaan akan melakukan diskusi terkait dengan tujuan dan hal-hal
yang ingin diraih oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu tertentu maupun
secara keseluruhan. Hal ini menjadi tahapan yang sangat penting dilakukan
karena setiap karyawan memiliki panduan dalam merancang tujuan secara
mendetail.
Adapun tujuan tersebut tidak harus
tentang strategi bisnis, tetapi juga bisa tentang indikator pencapaian terhadap
performa karyawan dalam tim, seperti target, tugas, tindakan, pengembangan, dan
lain sebagainya. Biasanya tujuan ini menggunakan metode SMART atau specific,
measurable, achievable, relevant, dan time-bound. Pada tahap ini, perusahaan
juga dapat melakukan perencanaan untuk pengembangan karyawan.
Monitoring
Umumnya monitoring akan dilakukan
setahun sekali. Pada siklus ini, manajer diwajibkan untuk melakukan berbagai
macam cara agar dapat memastikan jika tujuan yang sudah direncanakan dapat
diraih. Apabila ditemukan masalah pada karyawan, maka manajer harus bisa
membantu karyawan dalam menyelesaikan masalahnya. Pada tahapan ini, bisa jadi
akan muncul tujuan baru yang ditetapkan sehingga kerap kali terjadi perusahan
dalam sebuah perusahaan.
Reviewing
Siklus yang ketiga adalah reviewing atau
pengkajian dua arah. Biasanya tahap ini dilakukan pada akhir tahun, dimana pihak
manajemen dan juga karyawan akan melakukan diskusi apakah tujuan perusahaan
yang ditetapkan sejak awal bisa tercapai dengan baik. Reviewing menjadi tahapan
yang penting karena nantinya pihak manajer dapat melakukan kolaborasi dengan
karyawan. Melibatkan pekerja juga dapat membuat karyawan merasa terpacu untuk
memberikan kontribusi dan kinerja yang maksimal untuk perusahaan tersebut.
Penghargaan
Tahap yang terakhir ini tidak boleh
diabaikan oleh perusahaan karena penghargaan merupakan siklus yang penting
untuk meningkatkan semangat para karyawan. Apabila karyawan tidak mendapatkan
cukup perhargaan, maka hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja mereka
sehingga besar kemungkinannya akan mencari pekerjaan lain. Adapun berbagai
bentuk penghargaan yang bisa diberikan perusahaan kepada karyawan antara lain
adalah promosi jabatan, peningkatan gaji, pemberian bonus, proyek tambahan,
peningkatan jatah cuti, dan lain sebagainya.
Tujuan Manajemen Kinerja
Pada dasarnya setiap divisi dalam suatu
perusahaan pasti memiliki tujuannya masing-masing. Begitu pula dengan manajemen kinerja yang memiliki beberapa tujuan
umum antara lain sebagai berikut.
- Tujuan
Strategik
Tujuan strategic adalah untuk mengaitkan
kegiatan pegawai dengan tujuan organisasi. Pelaksanaan strategi perlu
mendefinisikan berbagai aspek yang harus dicapai, seperti perilaku,
karakteristik karyawan, dan juga mengembangkan pengukuran terhadap kinerja
pegawai.
- Tujuan
Administratif
Menggunakan informasi yang
dimiliki manajemen kinerja, terutama pada evaluasi kinerja
dengan tujuan untuk kepentingan keputusan administratif, promosi, penggajian,
dan juga pemberhentian pegawai.
- Tujuan
Pengembangan
Dapat mengembangkan kapasitas karyawan
yang meraih keberhasilan di bidangnya, pemberian training bagi karyawan yang
kinerjanya kurang baik, hingga melakukan penempatan yang lebih cocok.
Selain ketiga tujuan tersebut, manajemen kinerja juga memiliki berbagai tujuan
khusus lainnya, yakni.
- Mendapat
peningkatan kinerja yang sustainable - Meningkatkan
komitmen dan motivasi karyawan - Memungkinkan
setiap individu untuk mengembangkan kemampuan mereka - Meningkatkan
kepuasan kerja dan pencapaian potensi pribadi yang bermanfaat bagi pihak
individu dan juga organisasi. - Daya
dongkrak dengan tujuan membawa perubahan yang lebih sesuai dengan
orientasi kinerja. - Mengembangkan
hubungan yang lebih terbuka secara konstruktif antara individu dengan
organisasi secara berkesinambungan. - Menyediakan
kerangka kerja untuk kesepakatan sasaran kerja. - Memberi
perhatian secara fokus pada atribut dan juga kompetensi yang dibutuhkan. - Manajer
dan karyawan harus membuat kesepakatan yang berkaitan dengan rencana
pengembangan.
Manfaat Manajemen Kinerja
Mengelola kinerja para karyawan maupun
sistem dan juga menyelaraskan tujuan mereka dengan memfasilitasi penyampaian
secara efektif dari tujuan strategis serta operasional. Beberapa pendukung
memberi pendapat bahwa terdapat korelasi yang jelas antara penggunaan
program manajemen kinerja dan juga peningkatan hasil
bisnis serta organisasi.
Di sektor publik, efek dari adanya
sistem manajemen kinerja ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan karakteristik sistem dan konteks yang diimplementasikan untuk bermain
peran penting bagi keberhasilan atau kegagalan manajemen
kinerja. Oleh karena itulah, manajemen ini sangat penting demi
keberlangsungan dan keberhasilan suatu perusahaan.
Demikian penjelasan tentang manajemen kinerja yang perlu diketahui. Melihat
penjelasan tersebut, tentu tidak heran jika kehadiran manajemen kinerja sangat dibutuhkan di berbagai
perusahaan. Dengan adanya manajemen yang mengevaluasi kinerja karyawan dan
perusahaan, maka keberlangsungan dan aktivitas perusahaan dapat lebih terpantau
dan proses evaluasi menjadi lebih terarah sehingga karyawan juga dapat memberi
kontribusi dengan lebih maksimal untuk perusahaan.
Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja
- Perbaikan prestasi kerja
- Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
- Keputusan-keputusan penempatan
- Kebutuhan latihan dan pengembangan
- Perencanaan dan pengembangan karier
- Penyimpangan proses staffing
- Ketidakakuratan informasional
- Kesalahan desain pekerjaan
- Kesempatan kerja yg adil
- Tantangan-tantangan eksternal
Apa Saja Bentuk Kerja Sama dalam Dunia Bisnis?
Perlu diketahui, ada berbagai macam bentuk kerja sama di
dalam bisnis sesuai dengan fungsinya. Berikut ini, ada 3 macam bentuk kerja
sama yang paling umum terjadi dalam dunia profesional, yaitu:
- Koalisi: Koalisi merupakan sebuah bentuk kerja sama
antara dua organisasi atau lebih. Biasanya, perusahaan yang melakukan koalisi
memiliki tujuan atau visi misi yang sama sehingga mereka memutuskan untuk
bergabung demi mencapai tujuan tersebut. - Joint Venture: Sebuah proyek yang membutuhkan
kerja sama dari berbagai pihak disebut dengan joint venture. Seperti
contoh, ketika ada sebuah proyek konstruksi rumah, maka ada berbagai pihak yang
terlibat yaitu arsitek dan juga tukang bangunan. - Bargaining: Bentuk kerja sama selanjutnya adalah bargaining atau
proses tawar menawar. Bentuk kerja sama ini dilakukan oleh dua pihak atau lebih
yang telah membuat kesepakatan untuk saling menukarkan produk/jasa.