Purwakarta, candatangan.site – Permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan
tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks
tidak serius atau dengan tujuan refreshing, Sedangkan Permainan tradisional adalah
bentuk kegiatan permainan yang berkembang dari suatu kebiasaan
masyarakat tertentu.
Permainan
tradisional di Indonesia ternyata ada banyak sekali dan sangat sayang
sekali apabila tidak dilestarikan. Permainan tradisional yang ada di Indonesia
sangat menyenangkan dan ada begitu banyak macam. Hal ini tidak mengherankan
sebab Indonesia adalah negara kepulauan dengan beragam ras dan budaya. Salah
satu hasil dari kebudayaan itu adalah permainan tradisional. Berikut 7 macam
permainan tradisioal yang ada di indonesia :
1. Permainan Tradisional Hompimpa Alaium Gambreng
Hompimpa alaium gambreng adalah permainan yang dahulu sering
sekali dimainkan oleh anak-anak. Permainan tradisional berasal dari bahasa
Sangsekerta yang memiliki arti “Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, Mari Kita
Bermain”. Asal Hompimpa alaium gambreng adalah dari Jawa Tengah.
2. Permainan Tradisional Batu, Kertas, Gunting
Permainan tangan ini tidak memerlukan segala jenis alat
peraga dan dapat dimainkan di mana saja, di dalam atau di luar ruangan. Batu,
kertas, gunting melibatkan dua pemain sekaligus. Para pemain secara bersamaan
membentuk salah satu dari tiga bentuk (batu, kertas atau gunting) dan
pemenangnya diputuskan sesuai dengan aturan yang berlaku. Aturannya adalah
gunting batu menghancurkan kertas, gunting memotong kertas, kertas menutupi
batu dan gunting kalah dengan batu.
3. Permainan Tradisional Loncat Tali atau Lompat Tali.
Indonesia banyak sekali masyarakat yang masih memiliki
budaya Melayu dan permainan tradisional satu ini dinamakan lompat tali bebas
yang berasal dari daerah Melayu atau Sumatera sana. Inti dari permainan ini
adalah untuk melompati karet yang disambung menjadi sebuah tali. Pemain
diwajibkan untuk melompati karet yang dirangkai dan di akhir lompatan diminta
untuk mengucapkan kata “bebas”.
4. Permainan Tradisional Gasing.
Permainan gasing hampir diterima di seluruh wilayah di Indonesia.
Permainan tradisional ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berumur 7-17
tahun, bisa dilakukan oleh individu dan tim. Bahan dari Gasing adalah kayu yang
kemudian dibentuk sedemikian rupa yang bagian tajam berada di bawah.
5. Permainan Tradisional Congklak.
Congklak adalah sejenis permainan papan tradisional
Indonesia. Papan terbuat dari kayu, dan biasanya diberi 10 hingga 18 lubang di
atasnya, dengan dua lubang, satu di setiap ujungnya. Desainnya bervariasi,
mulai dari kayu sederhana tanpa hiasan, hingga papan berbentuk perahu dan
berukir indah.
6. Permainan Tradisional Egrang.
Egrang atau egrang pasti tidak asing bagi banyak orang.
Egrang adalah pijakan yang melekat pada tiang untuk memungkinkan anak-anak
berjalan nyaman dan bergerak. Permainan tradisional ini biasanya tampil selama
acara yang diadakan secara nasional untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia
di bulan Agustus.
7. Permainan Tradisional Gatrik.
Gatrik yang disebut juga dengan Tak Kadal adalah permainan
dari Jawa Tengah yang pada masa itu merupakan salah satu permainan yang populer
di Indonesia. Dalam permanan Gatrik dimainkan sebanyak dua kelompok. Game ini
menggunakan alat dari dua bambu yang satu menyerupai tongkat dengan ukuran 30
cm dan yang lainnya berukuran lebih kecil.
Manfaat Permainan
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa bermain mempunyai manfaat yang besar bagi
perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang berguna untuk
anak. Menurut Mayke S. Tedjasaputra (2001:38-44), bermain mempunyai beberapa
manfaat, yaitu:
1. Mengembangkan aspek fisik
Bermain merupakan wahana untuk mengembangkan fisik. Bermain memberikan
kesempatanuntuk mengembangkan gerakanhalus dan kasar.
2. Mengembangkan aspek sosial
Aspek sosial anak seperti sikap sosial, komunikasi,mengorganisasi peran, dan
interaksi dengan sesama teman akanberkembang melalui permainan.
3. Mengembangkan aspek emosi
Bermain merupakan media untuk mengekspresikan pikirandan perasaan. Saat
kegiatan permainan, anak dapat mengendalikan emosinya, menyalurkan
keinginannya, dan menerapkan disiplin dengan menaati peraturan.
4. Mengembangkan aspek kognisi
Bermain bagi anak berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognisi anak.
Anakberkomunikasi dengananaklain sehingga perbendaharaan katanya menjadi lebih
banyak.Bermain simbolik juga dapat meningkatkan kognisi anak untuk dapat
berimajinasi menuju berpikir abstrak.