Beautiful and Technologies |
Purwakarta, candatangan.site – Kulit merupakan organ dengan luas permukaan paling besar pada manusia. Kulit tersusun oleh lapisan epidermis, dermis, folikel rambut, dan kelenjar keringat, serta stratum corneum (SC) sebagai lapisan lipid paling luar. Keberadaan SC pada lapisan kulit membentuk penghalang (skin barrier) yang efisien bagi zat dan bahan asing yang masuk ke tubuh. Kulit menjadi organ yang paling banyak digunakan untuk pengaplikasian produk kosmetik dan obat-obatan.
Epidermal Layer |
Bentuk sediaan produk aplikasi kulit konvensional memiliki konsistensi semi padat seperti gel berair (aqueous gels/hydrogels), gel dan salep hidrofobik (oleogels), atau campuran keduanya, seperti krim water-in-oil (W/O) atau oil-in-water (O/W). Sediaan semi padat memiliki bentuk konsistensi yang homogen dan lembut yang digunakan untuk melindungi dan menghidrasi area penggunaan. Namun, sediaan kosmetik dan obat untuk kulit yang banyak ditemukan dari sediaan konvensional belum efektif mendistribusikan zat aktif ke dalam lapisan kulit terdalam serta menimbulkan efek samping yang kurang baik bagi kulit. Efek samping tersebut berupa iritasi kulit dan penumpukan residu bahan aktif produk yang digunakan. Hal demikian terjadi karena molekul zat aktif dalam sediaan konvensional masih berupa molekul yang cukup besar yang tidak mampu melewati skin barrier.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Teknologi nano (nanotechnology) menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Lipofilisitas sistem nano memudahkan molekulnya melewati lapisan lipid yang utuh. Kemudian, sistem nano memungkinkan penyebaran molekul melalui folikel rambut atau pelepasan terkontrol dengan membentuk akumulasi di kulit. Nanopartikel lipid menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk peningkatan penetrasi molekul pada epidermis, mengurangi penyerapan sistemik, dan menjaga kestabilan senyawa yang sensitif terhadap oksidasi cahaya dan hidrolisis. Nanopartikel lipid yang banyak digunakan untuk produk aplikasi kulit ada dua macam yang dikenal dengan solid lipid nanoparticles (SLN) dan nanostructured lipid carriers (NLC).
SLN dan NLC diklasifikasikan berdasarkan struktur internalnya. SLN yang pertama kali dikembangkan tersusun dari lipid padat. Sementara NLC tersusun dari campuran lipid padat dan cair. Keuntungan dari penggunaan nanopartikel lipid pada produk kulit diantaranya yaitu perlindungan kulit dari radikal bebas, memungkinkan aplikasi molekul yang susah didistribusikan dengan formula semi padat konvensional, meningkatkan bioavailabilitas obat, serta meningkatkan penetrasi dan retensi kulit. Nanopartikel lipid mudah menempel pada SC, sehingga memungkinkan penetrasi molekul yang dienkapsulisasi hingga lapisan kulit terdalam. Penggunaan nanopartikel lipid pada produk kulit bisa meningkatkan level hidrasi kulit dengan dua mekanisme. Mekanisme pertama yaitu dengan pembentukan lapisan penutup pada SC untuk mencegah dehidrasi karena penguapan dan menghindaari kehilangan air transepidermal. Mekanisme kedua adalah dengan penebalan lapisan lipid penghalang pada kulit melalui pelekatan nanopartikel pada SC.
Nanopartikel lipid yang telah dimanfaatkan pada produksi produk kosmetik menunjukkan hasil yang positif berupa peningkatan pada level hidrasi kulit, perlindungan paparan UV, penyebaran kandungan bahan aktif pada kulit, efek antioksidan, efek anti imflamasi, efek anti penuaan, dan biokompatibilitas kulit. Nanopartikel lipid yang sudah dikembangkan untuk produk kosmetik diformulasikan dengan berbagai bahan aktif diantaranya adalah Argan Oil, Octylmethoxycinnamate, Lycopene, Quercetin, Coenzyme Q10, Retinyl Palmitate, Titanium dioxide, dan Vitamin E.
Strukture of Solid Lipid Nanoparticles |
Referensi : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29183800/
Eksplorasi konten lain dari INOVASI MEDIA INFORMASI
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.